Selasa, 31 Januari 2012

Sejarah benteng pendem Ngawi ( Benteng Van Den Bosch )

Add caption

      Saya mendapat penjelasan atau keterangan Benteng Pendem yang terletak di Ngawi, Jawa Timur dari Bpk.Tri Sarwo Edi. Beliau berasal dari desa walikukun dan beliau termasuk orang yang merawat dan menjaga bentang tersebut. Berikut isi penelitian saya tentang sejarah benteng pendem Ngawi :

Masuk pertama kali ke depan pintu masuk benteng pendem tersebut, terdapat pintu utama benteng yang menggunakan roda besi yang cara membukanya yaitu dengan di putar porosnya. Disitu saya masuk ke dalam benteng pendem terdapat tahun pembuatan benteng pendem tersebut yaitu pada tahun 1839-1845. Dulunya benteng benteng tersebut di bangun pada masa pemerintahan gubernur jendral Font Van Den Bosch. Benteng ini terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tempat ini ikut menjadi catatan sejarah berdirinya Bangsa Indonesia. Luas benteng tersebut kira-kira mencapai 1 hektar. Usia bangunan tersebut adalah 166 Tahun, dan bangunan tersebut tidak pernah di perbaharui sama sekali. Di dalam benteng terdapat banyak ruangan-ruangan, contohnya seprti ruang colonel, ruang anggota-anggota, ruang komando, kamar mandi dan masih banyak lagi ruangan-ruangan lainnya. Pada bagian selatan benteng keadaannya hancur karena serangan bom jepang. Tujuan di bangunnya benteng tersebut yaitu untuk menghambat atau menangkal pasukan penyerang diponegoro terhadap belanda.

Di dalam benteng tersebut terdapat salah satu bukti yaitu terdapat makam salah satu anak buah diponegoro di dalam kantor utama dalam Benteng Pendem Van Den Bosch, Ngawi,.yang bernama KH. Muhammad Nursalim. KH. Muhammad Nursalim adalah tokoh pejuang yang ditangkapbelanda dan di bawa ke Benteng tersebut, karena kesaktiannya beliau tidakmempan ditembak akhirnya oleh tentara belanda dikubur hidup-hidup didalam benteng tersebut.Beliau juga di yakini sebagai penyebar agama islam pertama kali di wilayah ngawi. tanggal 17 agustus 1592 oleh komandan bataliyon armed 12.

Setelah Indonesia merdeka benteng ini digunakan sebagai markas Yon Armed yang berkedudukan di Rampal, Malang. Dulunya benteng ini sebagai kawasan terlarang karena sebagai gudang amunisi. Namun setelah Yon Armed pindah di jalan Jurbong, Ngawi, kini kawasan dibuka untuk umum. Benteng Pendem ini di keliling oleh tanah yangg tinggi hingga benteng nyaris tak terlihat. Serta terdapat sungai yang mengelilingi benteng. Saat ini keadaan benteng masih dalam perawatan.

Begitu bersejarahnya benteng ini dan kita sebagai penerus bangsa wajib menjaga dan merawat semua sejarah-sejarah bangsa indonesia agar tetap tejaga kesliannya dan anak cucu kita tau bahwa indoseia memiliki bnyak warisan sejarah yang di wariskan oleh orang terdahulu kita. Jangan sampai benteng tersebut rusak keasliannya karena tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab menyorat-nyoret dinding dengan kata-kata yang menurut saya tidak pantas di beber-beberkan di tempat umum.

Legenda Gunung Tangkuban Perahu Di Badung Jawa Barat


Di Jawa Barat paling tepatnya yaitu di daerah lembang kabupaten Bandung terdapat sebuah wisata alam gunung paling indah yang di beri nama "Gunung tangkuban Perahu". Tangkuban perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Di beri nama seperti itu karena memang bentuknya seperti perahu yang terbalik.
Di ceritakan pada jaman dahulu ada seorang Raja yang bernama Raja Sungging Perbangkara yang sedang pergi berburu di hutan belantara. Di tengah hutan sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan). Lalu ada seekor babi hutan betina yang bernama Wayungyang yang tengah bertapa ingin menjadi manusia setelah meminum air seni tadi. Wayungyang hamil dan melahirkan seorang bayi cantik. Lalu bayi cantik itu di bawa ke keraton oleh ayahnya. Bayi itu di beri nama Dayang sumbi alias Rarasati.
Dayang Sumbi sangat cantix dan cerdas sehingga banyak para raja yang meminangnya, tetapi tak seorangpun diterimanya. Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Galau hati Dayang Sumbi melihat semua yang terjadi karena bersumber dari dirinya, atas permintaannya sendiri Dayang Sumbi mengasingkan diri si sebuah bukit yang di temani seekor anjing jantan yang bernama Si Tumang. Ketika Dayang Sumbi sedang asik menenun kain, Teropong(torak) yang tengah digunakan untuk menenun kain terjatuh ke bawah. Dayang sumbi pun karena merasa malas, terlontarlah ucapan yag tidak di fikirkan dahulu. Dia berjanji,"siapapun yang mengambilkan torak yang terjatuh, bila berjenis kelamin laki-laki akan di jadikan suaminya". Ternyata di saat itu juga Si Tumang mengambilkan toraknya itu lalu di berikan kepada Dayang sumbi.
Dayang sumbi pun menikahi Si Tumang dan dikaruniai bayi laki-laki yang di beri nama Sangkuriang. Sangkuriang memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Dalam masa pertumbuhannya sangkuriag selalu ditemani bermain oleh Si Tumang, yang dia ketahui Si tumang adalah seekor anjing biasa yang setia bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan, gagah perkasa dan sakti.
Pada suatu hari Sangkuriang di suruh ibunya untuk berburu di hutan dan di temani oleh anjingnya yang selalu setia menemaninya kemanapun sangkuriang pergi. Di tengah hutan sangkuriang mendapati seekor babi hutan betina yang ternyata babi hutan itu adalah wayungyang. Pada saat itu jga sangkuriang memanahnya tetapi tidak mengenai babi tersebut. Lalu Sangkuriang menyuruh Si Tumang untuk mengejarnya. Karena Si Tumang tidak menurut, sangkuriang pun marah dan membunuh Si Tumang. Lalu Daging dan hati si tumang di berikan kepada ibunya untuk di masaknya. Setelah mereka selesai makan, Dayang Sumbipun tersadar bahwa anjingnya tidak bersama sangkuriang. Lalu dayang sumbipun menanyakan kepada sangkuriang. Lalu sangkuriangpun menjawab bahwa yang di makannya itu adalah Si Tumang. Setelah Dayang sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah Si Tumang, Kemarahannya memuncak dan memukul kepala sangkuriang dengan sendok yang di pegangnya sehingga luka dan di usirlah sangkuriang.
Sangkuriang pergi mengembara mengelilingi dunia hingga menjadi dewasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar kembali ke tempat ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenal bahwa putri cantix Dayang sumbi adalah ibunya, begitu sebaliknya. Terjadilah kisah kasih di antara kedua insan itu. Tanpa sengaja Dayang sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya dengan tanda luka di kepalanya.
Pada saat itu Sangkuriang ingin menikahinya, Dayang Sumbipun menjelaskan kesalah pahaman pada hubungan mereka. Tetapi sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang sumbi memberikan syarat kepada sangkuriang jika,"Jika ingin menikahi ku, buatkanku perahu dan danau yang sangat luas dalam waktu semalam dengan membendung sungai ci tarum".
Maka di buatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tanggul/pokok itu berubah menjadi gunung "bukit tanggul". Rantingnya ditumpukan di sebelah barat dan menjadi "gunung bungrangrang". Dengan kesaktiannya, Sangkuriang meminta bantuan sejenis mahluk halus yang bernama guriang. Bendunganpun hampir selesai di buatnya.Tetapi Dayang Sumbi bermohon kepada "Sang Hyang Tunggal" agar maksud sangkuriang tidak terwujud. Dayang sumbi pun menebarkan irisan boeh rarang(kain putih hasil tenunannya), ketika itu pula fajar merekah di ufuk timur dan ayam jantan berkokok. Sangkuriangpun menjadi gusar, di puncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro di jebolnya, Sumbat aliran sungai Citarum di lemparkannya ke arah timur dan menjelma gunung manglayang. Air telaga Bandung pun surut kembali. Perahu yang dikerjakannya dengan susah payah di tendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang mendadak menghilang di gunung putri dan berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun sangkuriang setela sampai di sebuah tempat yang disebut ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib.